Wednesday, September 26, 2007

Jenius = Gendheng !

Wang Yinan bocah Tionghoa asal Beijing yang baru saja berusia 14 tahun telah diterima sebagai mahasiswa di Oxford University; salah satu universitas yang paling bergengsi di England, walaupun demikian menurut laporan dari China Daily hal ini bukanlah sesuatu yang istimewa. "Oxford-bound boy genius is 'nothing special' in China". Sehingga timbul pertanyaan kapan seorang bisa dinilai sebagai jenius ?

Kata jenius itu sendiri diserap dari bahasa Arab – Jinn atau makhluk
yang serba bisa. Manusia inteligen belum tentu jenius, sebab
inteligen berarti memiliki bakat dan kepandaian untuk cepat dan
mudah mengerti. Kata Inteligen itu sendiri diserap dari bahasa
Latin "intelligentia" = mudah mengerti. Sedangkan seorang jenius ia
harus dapat menciptakan sesuatu yang baru oleh sebab itu dalam
bahasa Latin "Genius" = menciptakan. Sampai dengan saat ini orang
masih belum memiliki kesepakatan apakah Sigmund Freud ataupun Karl
Marx maupun mang Ucup bisa dinilai sebagai manusia jenius ataukah
tidak, tetapi Kong Hu Chu sudah diakui secara resmi sebagai jenius.

Sebagai patokan untuk dapat dinilai sebagai jenius minimum orang tersebut harus memiliki IQ diatas 130. Tokoh-tokoh yang sudah diakui oleh dunia sebagai jenius adalah: Arsitoteles, Leonardo da Vinci, Pablo Picasso, Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Charles Darwin, Isaac Newton dan sederetan lagi nama-nama lainnya. Banyak tokoh-tokoh yang tidak begitu terkenal, tetapi diakui sebagai jenius misalnya: Emil Krebs ia menguasai secara lisan dan tulis dengan sempurna 68 bahasa dan menguasai sekitar 47 bahasa lainnya secara lisan.

Mensa adalah organisasi untuk orang-orang yang mempunyai IQ tinggi. Mensa didirikan pada tahun 1946 di Inggris. Saat ini Mensa mempunyai lebih dari 100.000 anggota di seluruh dunia; 50.000 di antaranya di Amerika Serikat. Anggota termuda adalah George Brown seorang balita berusia 2 tahun yang sudah memiliki tingkat intelegensi sampai 152. Pada usia belum dua tahun ia sudah bisa berhitung sampai 10, mengenal semua warna, bahkan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Perancis walaupun ia lahir dari keluarga Inggris. Di Indonesia, ada lebih dari 30 anggota yang tergabung dengan Mensa Indonesia saat ini. Untuk mengetahui apakah anda layak jadi anggota Mensa bisa melakukan test di:
http://www.mensa.de/index.php?id=65

Menurut para pakar psikolog termasuk Lembroso, jenius itu identis dengan gendheng atau neurosis. Jadi tidaklah salah apabila banyak orang yang menyatakan antara gila dan jenius itu bedanya hanya satu strip saja. Oleh sebab itu banyak jenius yang akhinya jadi gila benaran misalnya Nietzsche seorang filsuf Jerman yang jenius, bahkan telah menantang Allah dengan pernyataannya: "Allah itu sudah mati !" hanya sayangnya akhirnya ia yang mati terlebih dahulu.

Kata Savant diserap dari bahasa Perancis yang berarti "orang terpelajar". Pada tahun 1887 Dr J. Langdon Down dalam seminarnya memperkenalkan apa yang disebut "Idiot Savant" adalah para penderita autisme yang memiliki kemampuan yang tidak terkalahkan dari para jenius, bahkan mungkin melebihi mereka.

Dalam usia 6 tahun, Matt Savage telah bisa mempelajari main piano dalam jangka waktu semalam. Pada usia 7 tahun ia sudah bisa mengeluarkan CD hasil komponi sendiri. Brittany Maier (buta, autis) dalam usia 18 tahun sudah bisa memainkan lebih dari 15.000 macam musik klasik tanpa buku. Daniel Tammet bisa menghitung lebih cepat daripada kalkulator, menguasai 10 macam bahasa. Pernah di test dalam satu talk show dimana ia mampu mempelajari bahasa Islandia dalam jangka waktu hanya satu minggu secara lisan dan tulis dengan sempurna. Daniel Tammet menjadi jenius bukannya sejak lahir, melainkan setelah jatuh di kepala dalam usia 3 tahun.

Kim Peek sudah bisa menghafalkan lebih dari 12.000 buku. Bukan hanya sekedar isi dari buku saja, melainkan seluruh kata demi kata. Misalnya ia bisa menghafal seluruh buku telpon hanya dalam waktu kurang dari satu jam atau lebih tepatnya men-scan buku. Dalam waktu 53 detik ia bisa membaca dan menghafalkan 8 halaman buku telpon, lengkap dengan nama dan nomor.

Kenapa bisa begitu cepat ? Sebab ia bisa membaca dua halam dalam jangka waktu yang bersamaan. Mata kiri membaca halaman no 6 sedangkan mata kanan membaca halaman no 7. Kim Peek dijadikan sebagai tokoh untuk peran Raymond Babbitt (Dustin Hoffman) dalam film Rain Man.

Di seluruh dunia pada saat ini hanya ada sekitar 100 manusia penderita savant-syndrome. Perlu diketahui pula, walaupun disatu pihak mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, tetapi IQ mereka sebenarnya rendah rata-rata sekitar 70. Sehingga untuk melakukan hal-hal yang mudah dan wajar sekalipun; mereka tidak mampu misalnya menelpon taxi ataupun belanja di supermarkt. Mereka tidak bisa membedakan hal-hal yang tidak ada formulanya, misalnya kecantikan, rasa kasih sayang, lucu, sedih ataupun gembira.

Jenius atau bodoh sebenarnya hanya sekedar penilaian atau label saja yang diberikan oleh orang-orang disekitar kita. Jenius atau bodoh hanya sebuah kata yang tidak memiliki makna bagi nilai manusia itu sendiri sebagai makhluk Tuhan dengan segala keunikannya yang tersendiri.

Jadi bagi mang Ucup; saya dinilai guo..oblok, dunguk atau idiot sekalipun ora opo-opo alias sami mawon. Jadi tepatlah seperti apa yang ditulis oleh Shakespeare apakah artinya sebuah nama ! "What's in a name, That which we call a rose by another name would smell just as sweet." Yang terpenting apakah kita bisa bermanfaat bagi sesama manusia, sebab dengan tugas itulah kita dilahirkan.

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net

No comments: